urbanvibe.id – Hasil autopsi yang dirilis oleh otoritas Brasil menunjukkan bahwa Juliana Marins, pendaki yang jatuh di Gunung Rinjani, meninggal dunia 15 menit setelah insiden tersebut. Laporan ini seukuran dengan hasil yang diterima dari otoritas Indonesia yang menyatakan bahwa Juliana mengalami luka serius dan fraktur tanpa tanda-tanda hipotermia.
Juliana Marins ditemukan setelah jatuh dari tebing Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025. Meskipun beliau masih bernyawa setelah kecelakaan, evakuasi baru bisa dilakukan empat hari kemudian akibat kendala cuaca dan medan yang sulit.
Pengumuman Hasil Autopsi
Laporan hasil autopsi mengungkap bahwa Juliana mengalami luka parah dan fraktur di berbagai bagian tubuh. “Menurut para ahli Brasil, waktu kematian yang tepat belum bisa ditentukan. Namun, diperkirakan bahwa ia bertahan hidup sekitar 10 sampai 15 menit setelah jatuh,” ungkap media Brasil, O Globo.
Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara juga mengkonfirmasi bahwa Juliana tidak menunjukkan tanda-tanda hipotermia, yang memperkuat laporan tersebut. Ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan mendiang setelah insiden tragis tersebut.
Proses Evakuasi dan Izin Pemakaman
Setelah jatuh pada 21 Juni, proses evakuasi Juliana baru berhasil dilakukan pada 25 Juni, setelah tim penyelamat menuruni kedalaman 600 meter. Keluarga mulai meragukan langkah-langkah penanganan yang diambil oleh pihak berwenang Indonesia dan meminta autopsi ulang di Brasil.
Keluarga akhirnya memutuskan untuk menguburkan jenazah Juliana di Niterói, kota asalnya, meskipun awalnya mereka merencanakan kremasi. “Kami ingin mengkremasi (jenazah Juliana), tapi hakim memutuskan untuk menguburkannya,” kata ayah mendiang, Manoel Marins.
Penghormatan Terhadap Juliana
Sebagai bentuk penghormatan, kota Niterói menamai jalan dan titik pandang di Praia do Sossego sesuai dengan nama Juliana. “Kami mengikuti seluruh perjuangan untuk menyelamatkan Juliana. Kasus ini menggemparkan seluruh kota,” ungkap Rodrigo Neves, Wali Kota Niterói.
Penghormatan ini diresmikan pada Selasa, 8 Juli 2025, dengan pemasangan plakat bertuliskan, “Juliana mencintai kota Niterói dan ingin menjelajahi dunia, dan bahwa kenangannya akan selalu jadi tanda penghormatan atas segala keindahan.” Selama acara tersebut, anak-anak muda dari program Musical Apprentice membawakan lagu-lagu khusus yang diminta oleh keluarga untuk mengenang Juliana.