urbanvibe.id – Penemuan baru di dunia biologi telah menarik perhatian pada keanekaragaman hayati dengan penemuan tiga spesies kodok yang baru saja teridentifikasi di Pegunungan Andes, Peru. Keberadaan ketiga spesies ini menambah kekayaan fauna unik di daerah pegunungan yang kaya akan sumber daya alam tersebut.
Masing-masing spesies menunjukkan ciri khas yang menarik untuk dipelajari, baik dari segi taksonomi maupun ekosistem tempat mereka hidup. Lantas, apa saja keunikan dari masing-masing kodok ini?
Spesies Pertama: Kodok Gigi Emas
Kodok gigi emas yang dikenal dengan nama ilmiah Rhinella ventrimaculata ditemukan di daerah dataran tinggi dengan suhu dingin. Spesies ini mudah dikenali berkat warna kuning cerah di bagian bawah dan struktur gigi yang unik.
Kodok ini mengandalkan serangga kecil dan telur di sekitar habitatnya sebagai makanan utama. Penelitian menunjukkan bahwa jantan sering berkelahi untuk menarik perhatian betina saat musim kawin.
Adaptasi kodok gigi emas terhadap suhu rendah sangat baik, dan mereka menunjukkan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa meskipun habitatnya terancam oleh perubahan iklim.
Spesies Kedua: Kodok Merah Tua
Spesies kedua adalah kodok merah tua, atau Atelopus tricolor, yang dikenal dengan warna merah mencolok untuk mengusir predator. Suara deruan jantan yang keras selama musim kawin menjadi ciri khas yang menarik perhatian betina.
Keberadaan kodok ini sangat bergantung pada kualitas air habitatnya, terutama karena mereka berkembang biak di genangan air tawar. Penemuan kodok merah tua menjadi indikator bagi ilmuwan untuk memahami dampak pencemaran lingkungan di Pegunungan Andes.
Spesies Ketiga: Kodok Bercorak Rantai
Kodok bercorak rantai, atau Bufo chainatus, adalah spesies ketiga yang berhasil diidentifikasi. Nama tersebut diambil dari pola warna pada kulitnya yang menyerupai rantai.
Mereka biasanya hidup di area lembab dan sejuk, bergantung pada vegetasi untuk mendapatkan makanan. Kodok ini juga menunjukkan kemampuan berkamuflase yang baik sebagai strategi untuk menghindari predator.
Penting untuk melestarikan spesies ini dalam habitat aslinya agar tidak punah akibat aktivitas manusia yang merusak.