urbanvibe.id – Weton merupakan tradisi dalam kebudayaan Jawa yang mengaitkan watak seseorang dengan hari kelahirannya. Tradisi ini adalah perpaduan antara hari dan pasaran dalam kalender Jawa yang dipercaya mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu.
Meskipun dunia modern semakin berkembang, banyak masyarakat Jawa yang masih menjaga warisan weton ini. Tradisi ini dihormati sebagai bagian dari adat sekaligus menjadi sumber pengetahuan tentang hubungan sosial dan sifat individu.
Mengenal Konsep Weton dalam Budaya Jawa
Weton adalah penanggalan khas yang menggabungkan hari dan pasaran dalam kalender Jawa. Sistem ini terdiri dari tujuh hari seperti kalender Masehi serta siklus lima pasaran: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Kombinasi antara hari dan pasaran menciptakan total 35 kemungkinan weton. Masyarakat Jawa menggunakan weton untuk menilai karakter dan menentukan nasib seseorang, bahkan dalam upacara adat seperti pernikahan.
Penghitungan weton memerlukan penjumlahan nilai dari hari dan pasaran. Kombinasi numerik ini kemudian diinterpretasikan untuk memahami kepribadian individu tersebut.
Pengaruh Weton terhadap Sifat dan Karakter
Kombinasi weton dipercaya menggambarkan karakter yang berbeda pada setiap individunya. Contohnya, Minggu Legi dikaitkan dengan kepribadian hangat dan menyenangkan.
Sebaliknya, weton Sabtu Kliwon diasosiasikan dengan sosok yang misterius dan berwibawa, memberikan kesan kuat pada kepribadian mereka.
Selain kepribadian, weton juga memengaruhi penilaian terhadap kompatibilitas dalam hubungan sosial, seperti pernikahan. Namun, penting diingat bahwa weton tidak sepenuhnya menentukan nasib seseorang.
Weton dalam Perspektif Modern
Di era modern, weton masih dihormati meskipun lebih sebagai bagian dari tradisi ketimbang pedoman utama. Masyarakat Jawa cenderung lebih fleksibel dalam penerapannya.
Anak muda Jawa mengapresiasi weton sebagai warisan budaya sambil tetap terbuka terhadap inovasi modern. Ini menunjukkan keseimbangan antara menjaga tradisi dan mengikuti perkembangan teknologi.