urbanvibe.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan sinyal mencolok terkait kemungkinan keterlibatan AS dalam serangan terhadap Iran. Pernyataan ini muncul di tengah serangan yang dilakukan Israel, sekutu strategis AS di Timur Tengah.
Trump menegaskan bahwa belum ada keputusan pasti mengenai keterlibatan AS dalam konflik ini, memicu berbagai spekulasi di kalangan wartawan dan pengamat politik.
Pernyataan Trump dan Ketidakpastian
Saat berbicara kepada wartawan di depan Gedung Putih pada Kamis (18/6/2025), Trump mengatakan, ‘Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan.’ Pernyataan ini menunjukkan kebingungan yang mendalam tentang langkah diplomatik AS ke depan.
Dia juga menyoroti adanya beberapa pejabat Iran yang ingin mengadakan pertemuan di Washington. Namun, Trump merespons skeptis dengan mengatakan, ‘Namun, sudah agak terlambat untuk pembicaraan semacam itu,’ menandakan masih adanya ketegangan yang belum teratasi.
Konflik Antara Israel dan Iran
Konflik antara Iran dan Israel semakin memanas setelah serangan terbaru yang dilakukan Israel, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa tujuan serangan tersebut adalah untuk melumpuhkan program nuklir Iran. Iran membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa programnya ditujukan untuk keperluan sipil.
Dari pihak Iran, sejumlah serangan balasan telah diluncurkan yang menyasar titik-titik di Tel Aviv dan Haifa. Konflik yang berkepanjangan ini menarik perhatian berbagai pihak untuk mendesak agar kedua belah pihak menghentikan serangan dan mencari solusi damai.
Pengerahan Militer AS di Dekat Iran
Laporan terbaru menyebutkan bahwa AS telah mengirimkan berbagai armada perang ke arah Iran, termasuk pesawat tempur modern seperti F-16, F-22, dan F-35. Dua pejabat AS menyatakan, ‘Pesawat ini ditujukan terutama untuk misi defensif,’ menegaskan bahwa pengerahan tersebut bukan untuk menyerang.
Selain itu, AS juga mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir, USS Nimitz, ke kawasan Timur Tengah sebagai bagian dari strategi militer di region yang sensitif ini. Pengerahan ini menunjukkan kesiapan AS dalam merespons situasi yang berkembang di wilayah tersebut.