urbanvibe.id – Samsung baru saja mengumumkan peluncuran smartphone lipat tiga pertamanya, Galaxy Z Trifold, yang dijadwalkan hadir pada Oktober 2025. Perangkat ini akan menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite, yang juga digunakan oleh Galaxy S25 dan Z Fold 7.
Inovasi dan Teknologi Terbaru
Galaxy Z Trifold diprediksi akan menjadi perangkat termahal dari Samsung tahun ini, dengan fitur dan performa yang dirancang untuk mendukung produktivitas dan hiburan bagi penggunanya.
Proyek ini ditujukan bagi konsumen berusia 25-55 tahun, menawarkan prestise tersendiri bagi pemiliknya.
Samsung menegaskan bahwa chipset Snapdragon 8 Elite akan menjadi pilihan utama, meskipun masih ada kemungkinan penggunaan chipset alternatif, seperti Exynos 2500, untuk pasar tertentu.
Pendekatan fleksibel ini menunjukkan komitmen Samsung terhadap inovasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna di berbagai pasar.
Harga dan Pasar Premium
Perkiraan harga Galaxy Z Trifold berkisar antara USD 3.000 hingga USD 5.000 (sekitar Rp 50-80 juta), menjadikannya salah satu produk ultra-premium di pasar.
Dengan harga ini, Galaxy Z Trifold bahkan lebih mahal dibandingkan Huawei Mate XT, yang terjual sekitar USD 2.800.
Meskipun beberapa analis memperkirakan bahwa distribusi global mungkin baru terjadi pada awal 2026, smartphone ini diyakini sebagai langkah awal Samsung untuk menguji respons pasar.
Harga yang tinggi ini tentunya menjadi salah satu tantangan bagi Samsung dalam menjangkau lebih banyak konsumen.
Potensi dan Tantangan di Pasar
Jika Galaxy Z Trifold diterima dengan baik oleh konsumen, perangkat ini dapat menjadi inovasi signifikan dalam industri smartphone, memperluas batas antara ponsel dan tablet dengan format baru.
Namun, tantangan harga tinggi dan produksi terbatas bisa mempengaruhi seberapa luas smartphone ini akan dijangkau di pasar.
Samsung menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengejar penjualan semata, tetapi juga berusaha mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi dengan produk-produk terbaik.
Keberhasilan Galaxy Z Trifold dapat memberikan dampak besar pada bagaimana konsumen melihat perangkat mobile di masa depan.