urbanvibe.id – Kubu Hasto Kristiyanto baru-baru ini mengajukan protes terkait pemakaian masker yang dilakukan oleh ketua majelis hakim dalam persidangan. Protes ini dianggap menciptakan pertanyaan tentang transparansi dalam proses hukum yang berlangsung.
Ronny Talapessy, penasihat hukum Hasto, menekankan pentingnya transparansi dalam sidang, menyatakan bahwa situasi ini mengindikasikan adanya pesanan politik yang berpotensi mengganggu keadilan hukum.
Indikasi Pesanan Politik dalam Sidang
Ronny Talapessy mengkritik ketua majelis hakim, Rios Rahmanto, yang tetap mengenakan masker selama persidangan, dari pembacaan dakwaan hingga putusan. Ia menyatakan, “Persidangan hari ini membuktikan bahwa ini adalah pesanan politik,” menyoroti kejanggalan dalam prosedur yang seyogianya terbuka bagi publik.
Protes ini juga menyiratkan mengapa hukum harus dilaksanakan dengan cara yang transparan dan jelas. Ronny menekankan bahwa kehadiran media dan publik adalah penting, sehingga proses persidangan dapat disaksikan secara langsung tanpa adanya penutupan identitas hakim.
Kekhawatiran Ronny mencerminkan pandangan yang dipegang oleh banyak pihak yang mendambakan keadilan dan keterbukaan dalam ranah hukum. Ia berharap situasi ini menjadi titik balik untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.
Mekanisme Hukum Selanjutnya
Meskipun protes yang diajukan menarik perhatian banyak kalangan, Ronny tidak membeberkan lebih jauh mengenai langkah hukum yang akan diambil selanjutnya. Hal ini menunjukkan dinamika yang terjadi dalam pergulatan hukum, yang mencerminkan ketegangan politik yang lebih luas di masyarakat.
Protes ini menjadi bagian dari diskusi yang lebih besar mengenai asas-asas keadilan dan transparansi dalam sistem peradilan. Masyarakat berhak mengetahui dan mengawasi proses hukum yang sedang berlangsung, terutama jika ada tanda-tanda yang mencurigakan.
Pengamatan langsung oleh publik dan media diharapkan dapat memastikan bahwa proses hukum dilakukan secara adil dan tidak ada penyimpangan yang merugikan kepentingan masyarakat.