urbanvibe.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa negosiasi dengan Presiden AS, Donald Trump, adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk melindungi kepentingan rakyat Indonesia. Dalam acara di Jakarta, Prabowo menjelaskan penurunan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen yang berhasil dicapai melalui perundingan tersebut.
Pentingnya Negosiasi dalam Melindungi Ekonomi
Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan, ‘Di bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis kebijakan yang alot, tetapi ya itu fakta.’ Dia menekankan bahwa negosiasi merupakan jalan untuk melindungi kepentingan bangsa.
Prabowo menjelaskan bahwa negosiasi tersebut dilakukan untuk menjaga agar usaha di Indonesia tetap beroperasi dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) yang bisa terjadi akibat kebijakan tarif yang tinggi.
Namun, ia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kritik yang muncul setiap kali ada upaya perundingan yang dilakukan. ‘Saya harus menjaga, tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita,’ ujarnya ketika membalas suara kritik yang dianggap negatif.
Program Makan Bergizi Gratis dan Capaian Positif
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menggarisbawahi pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dilaksanakan. Ia mengakui bahwa program tersebut sempat mendapatkan kritik saat pertama kali diluncurkan, tetapi kini berhasil menjangkau 6,7 juta orang.
‘Anak-anak yang lapar tidak boleh dibiarkan lapar. Dia masa depan kita,’ ujar Prabowo menekankan pentingnya pendidikan dan gizi untuk generasi mendatang.
Prabowo juga mengajak masyarakat untuk percaya pada proses yang berjalan dan tetap mendukung kebijakan pemerintah demi kebaikan rakyat. ‘Percayalah, Presidenmu yang telah kau pilih akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia,’ tambahnya.
Kesepakatan dengan Amerika dan Isu Data Pribadi
Prabowo menjelaskan bahwa penurunan tarif impor dicapai setelah lawatannya ke Eropa pada Juli 2025. Kesepakatan tersebut, yang juga melibatkan diskusi tentang perlindungan data pribadi, diharapkan akan membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menjelaskan bahwa dialog antara kedua pemimpin berlangsung dalam suasana serius namun penuh keakraban, menghasilkan kesepakatan penurunan tarif impor.
Namun, kesepakatan tersebut juga memunculkan polemik terkait transfer data pribadi warga Indonesia kepada pemerintah AS. Prabowo menyatakan bahwa negosiasi mengenai isu ini masih berlangsung, menegaskan bahwa pemerintah berupaya untuk melindungi data pribadi warganya.