urbanvibe.id – Presiden Indonesia Prabowo Subianto akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Pertemuan ini diadakan antara 18 hingga 20 Juni 2025 untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.
Kunjungan ini ditujukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan geopolitik antara kedua negara.
Pentingnya Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg
Presiden Prabowo diundang oleh Vladimir Putin untuk menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF). SPIEF merupakan forum ekonomi strategis yang menjadi alternatif dari forum-forum ekonomi Barat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, menekankan pentingnya SPIEF bagi Indonesia. “Pertemuan bilateral Presiden RI dengan Presiden Putin akan membahas penguatan kerja sama di berbagai sektor,” ungkapnya.
Prabowo juga akan berpidato bersama Putin dalam sesi pleno SPIEF, menandai peran aktif Indonesia dalam forum penting bagi negara-negara Global South. Kehadiran ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia di antara kekuatan non-Barat.
Selain agenda SPIEF, Menteri Luar Negeri RI Sugiono juga direncanakan menggelar pertemuan bilateral dengan rekan sejawatnya di Moskow. Pertemuan ini merupakan bagian dari koordinasi tingkat menteri.
Agenda Prabowo dan Absensi di KTT G7
Prabowo Subianto memilih tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada 17 Juni 2025 meski mendapat undangan khusus. Pilihan ini disebabkan adanya jadwal yang sudah ditetapkan di Rusia dan Singapura.
“Undangan ke G7 adalah bentuk pengakuan atas posisi strategis Indonesia dalam isu global,” ujar Rolliansyah Soemirat, memberi apresiasi. Meskipun absen, komunikasi dilakukan dengan PM Kanada Mark Karney untuk menjelaskan dukungan Indonesia terhadap agenda G7.
Absennya Prabowo pada KTT G7 tidak mengurangi komitmen Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dengan negara-negara G7 dan mitra global lainnya. Komunikasi yang terjadi memastikan hubungan bilateral tetap terjalin dengan baik.