Pernyataan Kontroversial Putin Menyulut Ketegangan antara Rusia dan Ukraina

Pernyataan Kontroversial Putin Menyulut Ketegangan antara Rusia dan Ukraina

urbanvibe.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini menyatakan bahwa Rusia dan Ukraina adalah ‘orang sebangsa’, sekaligus menegaskan bahwa ‘seluruh Ukraina adalah milik kami.’ Pernyataan ini mengundang kekhawatiran terkait ambisi territorial Rusia yang semakin jelas.

Dalam forum ekonomi di Saint Petersburg, Putin mengulangi narasi yang meragukan kedaulatan Ukraina, suatu sikap yang segera ditolak oleh pemerintah Kyiv dan sekutunya, menambah ketegangan antara kedua negara.

Pengakuan Kedaulatan yang Dipertanyakan

Dalam Forum Ekonomi Internasional, Putin mengatakan, “Kami memiliki pepatah… di mana kaki seorang tentara Rusia berpijak, tempat itu adalah milik kami,” saat ditanya mengenai tujuan Rusia dalam invasi ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Dia menyatakan bahwa Rusia ‘tidak pernah mempertanyakan’ kedaulatan Ukraina setelah kemerdekaannya pada tahun 1991, namun kini menganggap sikap netral Ukraina tidak lagi relevan, sebagai dasar untuk menyatakan bahwa kedua bangsa tersebut adalah satu kesatuan.

Pernyataan ini disambut reaksi negatif dari Ukraina dan para sekutunya yang melihatnya sebagai bentuk propaganda yang berusaha untuk membenarkan invasi yang sedang berlangsung.

Reaksi Ukraina terhadap Pernyataan Putin

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, memberikan tanggapan keras atas klaim yang diutarakan Putin, menyebutnya sebagai pernyataan yang ‘menghina’ terhadap proses perdamaian yang sedang diupayakan, terutama melalui mediasi Amerika Serikat.

Dalam postingan di media sosial X, Sybiga menegaskan, “Pernyataan sinis Putin menunjukkan penghinaan terhadap upaya perdamaian yang ditengahi AS,” dan menekankan bahwa jalan menuju perdamaian harus melibatkan pencabutan kekebalan hukum Rusia.

Negara-negara sekutu Ukraina pun semakin khawatir bahwa narasi dari Putin ini menandakan semakin sedikitnya peluang untuk mencapai kesepakatan damai di tengah konfliknya.

Perebutan Wilayah dan Strategi Militer

Putin juga membahas kemungkinan perebutan kota Sumy, yang terletak di timur laut Ukraina, dan berjarak hanya 30 kilometer dari perbatasan Rusia. Ia mengklaim, “Kami tidak bertujuan merebut Sumy, namun pada prinsipnya, saya tidak mengesampingkan hal tersebut.”

BACA JUGA:  Keputusan Bank Indonesia: Suku Bunga Acuan Stagnan di Tengah Tantangan Ekonomi

Laporan menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah menembus hingga 12 kilometer ke dalam wilayah Ukraina di Sumy, dengan pendirian ‘zona penyangga’ sebagai langkah perlindungan, meskipun Sumy sendiri tidak termasuk dalam lima wilayah yang dianeksasi oleh Rusia.

Sementara itu, serangan dari pasukan Ukraina juga bermula dari wilayah Sumy, yang menjadi titik awal bagi mereka untuk menggempur wilayah Kursk di Rusia, menegaskan kembali kompleksitas situasi yang sedang berlangsung di medan perang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *