Penjualan Mobil Baru di Indonesia Turun Drastis di Semester I 2025

Penjualan Mobil Baru di Indonesia Turun Drastis di Semester I 2025

urbanvibe.id – Penjualan retail mobil baru di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada semester I 2025, mencapai 390.467 unit dan turun 9,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara wholesales juga mencatatkan penurunan 8,6 persen dengan total 374.740 unit, menunjukkan tantangan yang dihadapi industri otomotif di tengah pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya terjadi.

Kondisi Laporan Penjualan

Laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mobil baru antara Januari hingga Juni 2025 mengalami penurunan yang cukup drastis.

Total penjualan retail mobil dalam enam bulan pertama tahun ini tercatat 390.467 unit, menurun signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 yang mencapai lebih dari 430.000 unit.

Di bulan Juni 2025, penjualan retail hanya mencapai 61.647 unit, jauh di bawah angka 70.290 unit pada bulan Juni tahun lalu.

Sementara itu, wholesales juga mencerminkan tren negatif, dengan penurunan tajam sebanyak 22,6 persen dari 74.618 unit menjadi 57.760 unit.

Dampak Ekonomi dan Permintaan Konsumen

Gaikindo telah menyatakan bahwa kondisi ekonomi yang tidak stabil sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan, ‘Kami memohon kepada pemerintah untuk memberikan insentif pajak mobil agar dapat membantu meningkatkan penjualan dalam periode yang dekat.’

Pernyataan tersebut menunjukkan keprihatinan mengenai dampak dari lesunya perekonomian terhadap industri otomotif yang seharusnya terus berkembang.

Situasi ini menekankan pentingnya intervensi kebijakan untuk membantu merangsang kembali minat konsumen membeli mobil baru.

Usulan Kebijakan Insentif

Kukuh Kumara juga merujuk pada pengalaman pelaksanaan insentif pajak pada tahun 2021, yang berhasil mendorong peningkatan penjualan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

‘Pada tahun tersebut, insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan,’ jelasnya.

BACA JUGA:  Perbedaan Pendekatan Keuangan antara Generasi Milenial dan Z

Gaikindo mendorong agar evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan insentif otomotif dapat dilakukan untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan dalam industri ini.

Langkah ini dianggap krusial untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan membantu industri otomotif kembali ke jalur positif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *