urbanvibe.id – Para astronom baru-baru ini mencatat kejadian luar biasa dengan penemuan ledakan sinar gamma terkuat yang dikenal, GRB 221009A. Ledakan ini dianggap sebagai yang terkuat sejak peristiwa Big Bang, dengan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penemuan dan Analisis GRB 221009A
Sebuah tim astronom telah melakukan analisis terhadap GRB 221009A menggunakan teleskop besar bernama LST-1 di Observatorium Roque de los Muchachos, La Palma, Spanyol. Observasi ini berlangsung sekitar satu hari dan delapan jam setelah ledakan terdeteksi, walaupun dengan tantangan bulan purnama.
Dalam periode pengamatan selama 20 hari, para peneliti berhasil membatasi batas atas sinar gamma berenergi tinggi dari ledakan tersebut. Hasil ini sangat penting dalam membedakan berbagai kemungkinan mekanisme pembentukan GRB yang teramati.
Analisis lebih lanjut mengungkap bahwa GRB 221009A ditenagai oleh jet berlapis, yang terdiri dari aliran materi berkecepatan tinggi serta terowongan materi yang bergerak lebih lambat dan lebih lebar. Temuan ini menantang model-model sebelumnya yang menggambarkan jet plasma dengan struktur yang lebih sederhana.
Misteri Tersembunyi di Balik Ledakan Sinar Gamma
Ledakan sinar gamma, termasuk GRB, dikenal sebagai fenomena dengan sumber yang sulit dilacak, menjadikannya misteri bagi para ilmuwan. Diperkirakan bahwa GRB berasal dari luar galaksi Bima Sakti, dengan fase singkat yang berlangsung dari detik hingga menit, diikuti dengan cahaya sisa yang memudar dari jam hingga bulan.
Terdapat dua kategori GRB berdasarkan durasi yaitu panjang (lebih dari dua detik) dan pendek (kurang dari dua detik). GRB 221009A diduga terjadi akibat supernova bintang masif yang meninggalkan jejak berupa black hole bermassa bintang.
Deteksi fluks sinar gamma yang tinggi menunjukkan bahwa GRB ini memiliki sifat kompleks pada energi tinggi, yang memperkuat hipotesis tentang pembentukan jet terstruktur dan berlapis-lapis. Partikel-partikel dalam jet ini dipercepat hingga mencapai energi tertinggi.
Masa Depan Penelitian GRB
Tim astronom bertekad untuk terus mendalami GRB dan mekanisme pergerakannya dengan informasi yang telah diperoleh dari observasi GRB 221009A. Saat ini, tiga instrumen LST lainnya sedang dalam tahap pengembangan di lokasi yang sama dengan LST-1.
Pembangunan teleskop serupa juga dilakukan di Chile, memungkinkan rangkaian teleskop beroperasi tidak hanya di belahan bumi Utara tetapi juga Selatan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelajari fenomena GRB.
Dengan kemajuan ini, terdapat harapan besar untuk memahami lebih dalam tentang ledakan sinar gamma dan dampaknya terhadap alam semesta yang lebih luas.