urbanvibe.id – Pendaki asal Brasil, JDSP, ditemukan meninggal dunia di kedalaman 600 meter di Gunung Rinjani. Penemuan jenazahnya dikonfirmasi oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, melalui video media sosial.
Sebelumnya, tim SAR gabungan memperkirakan korban berada di kedalaman 400 meter, namun setelah pencarian yang intensif, lokasi sebenarnya terungkap jauh lebih dalam.
Proses Penemuan
Tim SAR yang dikerahkan dalam pencarian JDSP awalnya memperkirakan korban jatuh di kedalaman 400 meter. Namun, saat pencarian dilakukan, ternyata posisi korban berada lebih dalam, yaitu di kedalaman 600 meter.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, mengungkapkan bahwa salah satu anggota tim berhasil tiba di lokasi pada pukul 18.00 WITA setelah bergerak dari kedalaman yang lebih dangkal.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pendaki lainnya mengenai risiko saat beraktivitas di area pegunungan, terutama di tempat yang curam seperti Gunung Rinjani.
Proses Evakuasi
Setelah posisi jenazah ditemukan, tim SAR mempersiapkan sistem evakuasi yang akan dilakukan melalui jalur pendakian menuju Posko Sembalun. Jenazah dibawa menggunakan tandu untuk proses evakuasi yang memerlukan waktu dan tenaga.
Evakuasi baru dapat dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Juni, setelah sebelumnya terkendala cuaca yang tidak mendukung.
Mengingat medan yang berat, proses evakuasi berlangsung dengan hati-hati untuk menghindari risiko tambahan bagi tim dan jenazah.
Tindak Lanjut Setelah Evakuasi
Setelah jenazah berhasil dievakuasi, rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk proses selanjutnya. Tim SAR juga menyiapkan pesawat yang sudah stand by di Posko Sembalun untuk melakukan evakuasi medis udara.
Kepala Basarnas berharap adanya evaluasi dan perbaikan dalam prosedur penyelamatan agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan, demi keselamatan semua pendaki.