urbanvibe.id – TNI Angkatan Darat (AD) telah memulai pemeriksaan terhadap 16 prajurit sebagai bagian dari penyidikan kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengindikasikan bahwa kemungkinan tersangka baru akan muncul seiring berlanjutnya proses pemeriksaan ini.
Penyidikan Mendalam Terhadap 16 Prajurit
Pemeriksaan terhadap 16 prajurit ini merupakan bagian dari upaya TNI AD untuk mendalami kasus kematian Prada Lucky. Menurut Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, ada kemungkinan tambahan tersangka setelah hasil pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan saat ini berfokus pada delapan belas prajurit untuk menggali keterangan terkait peristiwa yang menimpa Prada Lucky. Lima langkah aman telah diambil untuk menyelidiki keterlibatan masing-masing individu dalam insiden tersebut.
Wahyu menjelaskan, ‘Selanjutnya untuk 16 orang lainnya saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan lanjutan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pemeriksaan tersebut.’
Empat Tersangka Telah Ditahan
TNI telah menetapkan empat prajurit sebagai tersangka dalam kasus ini, yang kini telah ditahan. Keempat prajurit yang ditetapkan adalah Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR.
Brigjen Wahyu menyatakan, ‘Saat ini dari sejumlah personel yang diperiksa baik terduga pelaku maupun saksi-saksi, sementara oleh penyidik Pomdam IX/Udayana sudah ditetapkan 4 orang tersangka.’
Penyidik saat ini tengah mendalami peran setiap tersangka dan akan melanjutkan pemeriksaan untuk menentukan pasal yang akan dikenakan kepada mereka.
Kondisi Keluarga dan Pemakaman Prada Lucky
Kematian Prada Lucky, yang diduga akibat penganiayaan oleh rekan-rekannya, telah memicu duka yang mendalam di keluarganya. Prada Lucky yang baru menjalani dua bulan pengabdian di TNI AD, meninggal di RSUD Aeramo, Mbay, Nagakeo.
Jenazahnya dimakamkan pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025, di TPU Kapadala, Kupang, NTT. Dalam prosesi pemakaman tersebut, kedua orang tuanya terlihat sangat berduka dan tidak dapat menahan tangis.
Sepriana Paulina Mirpey, ibu Prada Lucky, bersama suaminya, Sersan Mayor Christian Namo, memberikan penghormatan terakhir kepada putranya berupa pelukan dan ciuman, yang menyentuh hati banyak orang yang hadir.