Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Temuan Digital Forensik Polri

Misteri Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Temuan Digital Forensik Polri

urbanvibe.id – Kasus kematian Arya Daru, seorang diplomat muda, menyisakan banyak pertanyaan. Temuan terbaru dari Digital Forensik Polri mengindikasikan tidak adanya kekerasan fisik yang dialaminya sebelum ditemukan tewas di kostnya.

Analisis CCTV dari 20 titik menunjukkan tidak adanya gerakan mencurigakan menjelang kematiannya. Penyelidikan ini pun meningkatkan perhatian pada isu kesehatan mental yang mungkin berkontribusi pada tragedi tersebut.

Temuan CCTV: Tidak Ada Kekerasan Fisik

Penyelidikan Digital Forensik Polri memfokuskan perhatian pada rekaman CCTV dari berbagai lokasi, termasuk Kementerian Luar Negeri dan tempat Arya menginap. Hasil analisa menunjukkan, “Kami tidak menemukan adanya motion atau gerakan atau muatan tindakan kekerasan fisik,” jelas perwakilan Digifor Polri dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya.

Pemeriksaan data sangat krusial mengingat skenario kematian yang misterius. Digital Forensik Polri menekankan bahwa seluruh file video dari lokasi-lokasi kunci menunjukkan aktivitas normal tanpa tanda-tanda adanya konflik fisik yang berujung pada kematian.

Komunikasi Terakhir dan Kesehatan Mental

Dalam pelanjutannya, perhatian bergeser menuju bukti digital dari handphone Arya. Menariknya, komunikasi terakhirnya mencatat pengiriman email pada 20 September 2022, di mana ia mengungkapkan perasaan dan keinginan untuk bunuh diri.

Isi email tersebut menunjukkan masalah emosional yang mendalam. “Intinya sama, ada niatan semakin kuat untuk bunuh diri karena problem yang dihadapi,” ujar perwakilan Digifor Polri, menggambarkan kondisi mental Arya yang semakin menurun.

Kronologi dan Implikasi Kasus

Kronologi yang terungkap oleh pihak kepolisian terbagi menjadi dua periode waktu, dari Juni hingga Juli 2013. Selama periode ini, Arya mencurahkan isi hatinya dalam sembilan email yang menunjukkan ketidakberdayaan dan tekanan emosional yang dialaminya.

Dari bukti yang ada, terlihat jelas bahwa masalah kesehatan mental memberikan kontribusi signifikan terhadap kondisi Arya. Penemuan ini membuka diskusi mengenai pentingnya dukungan psikologis bagi individu yang mengalami krisis emosional.

BACA JUGA:  eSports: Antara Kontroversi dan Pengakuan Sebagai Olahraga

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *