urbanvibe.id – Ketika menatap langit yang cerah, banyak orang pasti tidak bisa melewatkan pemandangan Matahari yang tampak berwarna kuning. Padahal, suhu di permukaan Matahari mencapai ribuan derajat Celsius, jauh dari warna yang kita lihat.
Fenomena ini dipengaruhi oleh atmosfer Bumi dan cara cahaya Matahari berinteraksi dengan partikel-partikel di udara, yang memiliki dampak signifikan terhadap warna yang kita amati.
Cahaya Matahari dan Spektrum Warna
Matahari memancarkan spektrum cahaya dalam berbagai warna yang bisa kita lihat, mulai dari merah hingga ungu. Namun, saat cahaya ini melintasi atmosfer Bumi, efek tertentu dapat mengubah warna yang kita lihat.
Atmosfer Bumi mengandung partikel seperti debu dan molekul udara yang menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai scattering, yang memfilter warna-warna tertentu dari spektrum cahaya.
Pada hari yang cerah, cahaya biru dan hijau akan lebih banyak tersebar ke segala arah. Sementara itu, warna merah dan kuning lebih sedikit tersebar sehingga lebih banyak mencapai mata kita.
Pengaruh Suasana dan Waktu
Ketika Matahari berada di posisi rendah, seperti saat terbit atau terbenam, warnanya cenderung terlihat lebih kuning. Hal ini terjadi karena cahaya Matahari melewati lebih banyak atmosfer, sehingga lebih banyak cahaya biru yang tersebar dan tersisa hanya warna kuning, oranye, dan merah.
Sebaliknya, saat Matahari berada di titik tertinggi, cahaya yang kita lihat akan lebih putih, karena cahaya tidak banyak terhalang oleh atmosfer. Ini menjadikan tampilan Matahari di siang hari terasa lebih terang, meski masih ada nuansa kuning yang terlihat.
Polusi udara juga berkontribusi terhadap warna Matahari yang dianggap semakin kuning. Partikel kecil dari asap dan polutan dapat meningkatkan efek scattering, sehingga warna Matahari bisa berubah menjadi lebih kuning atau bahkan oranye.
Faktor Iklim dan Lingkungan
Kondisi cuaca dan iklim di suatu daerah sangat memengaruhi bagaimana kita melihat warna Matahari. Di daerah yang lebih kering dan dingin, seperti di pegunungan, cahaya Matahari dapat tampil lebih cerah dan putih.
Di sisi lain, di area dengan kelembapan tinggi, atau ketika titik embun tinggi, cahaya yang sampai kepada kita sering kali terlihat lebih lembut dan kuning. Uap air di atmosfer dapat mempengaruhi pengecatan cahaya yang mencapai mata kita.
Contohnya, saat musim panas atau di wilayah dengan tingkat polusi yang tinggi, warna Matahari dapat tampak kuning tajam. Ini terjadi karena banyaknya partikel yang menyebarkan cahaya dan membentuk cara kita melihatnya.