urbanvibe.id – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir utama di negaranya. Ia menyebut serangan tersebut sebagai tindakan keterlaluan yang berpotensi menimbulkan konsekuensi serius bagi hubungan internasional.
Araghchi menegaskan bahwa Iran memiliki hak untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingannya, serta siap mengambil langkah untuk melawan agresi militer dari AS.
Reaksi Iran terhadap Serangan AS
Abbas Araghchi menyalurkan pernyataan tegas mengenai serangan AS yang dianggap melanggar hukum. Ia menyampaikan, “Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal,” melalui media sosialnya.
Di dalam pernyataannya, Araghchi menjelaskan bahwa sesuai dengan Piagam PBB, Iran memiliki semua opsi untuk membela diri. Hal ini menunjukkan ketegasan Iran dalam menghadapi ancaman dari luar negeri.
Tuduhan terhadap AS dan Israel
Kementerian Luar Negeri Iran menuduh AS telah memulai ‘perang berbahaya melawan Iran’ dan menggambarkan serangan ini sebagai langkah yang mengkhianati proses diplomasi. Mereka menyatakan, “Dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah-tengah proses diplomatik, mengkhianati diplomasi.”
Selain itu, Kementerian tersebut juga mengkritik tindakan Israel, menuduh mereka melakukan genosida dan melanggar hukum. Iran meyakini bahwa tindakan ini akan berdampak serius pada stabilitas kawasan.
Panggilan untuk Tindakan Internasional
Iran menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi yang ada saat ini. Mereka juga mendesak Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) agar mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa AS harus bertanggung jawab penuh atas dampak dari tindakan ini. “Adalah hak sah Iran untuk melawan agresi militer AS dan untuk membela kepentingan nasional dengan segala cara yang diperlukan,” imbuh mereka.