urbanvibe.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menggarisbawahi bahwa banjir yang melanda kota Jakarta tidak selalu dapat dicegah, sehingga pemerintah fokus pada cara untuk meminimalisir dampaknya kepada warga.
Pernyataan ini disampaikan saat apel siaga banjir di Rawajati, Jakarta Selatan, menyusul curah hujan tinggi yang melanda daerah tersebut sejak minggu lalu.
Tantangan Banjir di Jakarta
Pramono Anung menjelaskan bahwa banjir baru-baru ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk curah hujan yang tinggi, banjir kiriman, dan rob. Ia merasakan bahwa ‘banjir itu terkadang memang tidak bisa dilawan’, mendorong perlunya penanganan tepat agar dampaknya tidak meluas.
Ia lebih lanjut menekankan, pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk mengatasi dampak banjir, agar tidak merugikan masyarakat. “Maka untuk itu kita harus menyiasati bagaimana supaya banjirnya tidak memberikan dampak negatif atau dampak kepada warga,” ungkapnya.
Menghadapi Banjir Bersama Tim Terkait
Pada apel siaga, Pramono menekankan tanggung jawab tim mitigasi yang terdiri dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan wali kota setempat dalam menghadapi bencana ini. ‘Saya dengan Bu Ika (Kepala Dinas SDA) dan dengan dinas terkait dan wali kota yang ada, tentunya hanya bisa berpikir bagaimana caranya supaya dampak dari banjir itu tidak kemana-mana, tidak meluas, tidak memakan korban,’ tambahnya.
Kerjasama antara instansi diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada. Melalui langkah kolaboratif, mereka berharap bisa mencegah adanya korban akibat bencana ini dan meredakan dampak yang ditimbulkan.
Peran Petugas dalam Penanganan Banjir
Pramono Anung juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), yang menjadi garda terdepan dalam penanganan banjir. ‘Saya betul-betul mengharapkan, berharap saudara tetap bekerja keras, bekerja dengan hati, bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya masing-masing untuk menangani banjir ini,’ ujarnya.
Di lapangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa sebanyak 62 RT masih terendam banjir, menandakan bahwa tantangan dalam penanganan bencana ini masih berlanjut. Keberadaan petugas di lapangan menjadi sangat vital untuk memberikan respon cepat terhadap situasi yang ada.