urbanvibe.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terjun langsung menengahi konflik di Sukabumi yang disebabkan oleh dugaan penggunaan sebuah rumah untuk kegiatan peribadatan umat Kristiani. Konflik ini memicu protes dari warga sekitar di Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu.
Dalam mediasi yang dilakukan pada Senin (30/6), Dedi mengajak pemilik rumah untuk menjelaskan situasi sebenarnya agar dapat dicari solusi yang baik. Ia menekankan pentingnya memahami konteks kegiatan yang berlangsung di rumah tersebut.
Kronologi Persoalan di Desa Tangkil
Konflik ini muncul saat warga Desa Tangkil menuduh sebuah rumah digunakan untuk kegiatan peribadatan. Gubernur Dedi Mulyadi merasa perlu melakukan mediasi dan mengungkapkan ketidakpuasan atas situasi tersebut, ‘Ini di samping saya ada orang yang menjadi saksi mata dan kuasa pemilik rumah, sekaligus korban.’
Pertemuan berlangsung di lokasi kejadian, di mana Dedi mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemilik rumah. Ia bertanya, ‘Jadi rumah itu rumah apa, Pak? Rumah ibadah apa rumah pribadi?’ Untuk menjernihkan situasi, pemilik rumah menegaskan bahwa rumah tersebut merupakan tempat untuk membantu mereka yang kurang beruntung.
Kegiatan yang Dilakukan di Rumah Tersebut
Pemilik rumah menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan di tempat tersebut mencakup pembelajaran, pembinaan mental, dan retreat. Kegiatan tersebut bertujuan membantu mereka yang membutuhkan.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa kegiatan di rumah tersebut melibatkan orang dari berbagai daerah seperti Tangerang dan Minahasa. Ia menambahkan bahwa meskipun terdapat kegiatan ritual, tidak ada yang melanggar ketentuan perundang-undangan, dan menjelaskan, ‘Dalam kumpulnya itu, sering ada kegiatan ritual.’
Komitmen untuk Menyelesaikan Masalah
Dedi Mulyadi menganggap penting untuk menyelesaikan masalah ini secara komprehensif dari sisi sosial dan hukum. Ia berkomitmen untuk, ‘Saya akan menyelesaikan masalah itu secara komprehensif dari sisi sosial dan sisi hukumnya.’
Gubernur juga memastikan bahwa ia akan mendampingi pemilik rumah menuju Sukabumi untuk mencari jalan keluar yang menguntungkan semua pihak. Dalam pertemuan tersebut, pemilik rumah menyampaikan terima kasihnya, yang dijawab Dedi dengan tegas, ‘Bukan kepedulian tapi kewajiban pemerintah untuk menjaga kerukunan hidup masyarakatnya.’