Gitar Buatan Indonesia Menyita Perhatian di Sound Messe Osaka 2025

Gitar Buatan Indonesia Menyita Perhatian di Sound Messe Osaka 2025

urbanvibe.id – Di ajang pameran alat musik internasional Sound Messe Osaka 2025, gitar buatan Indonesia berhasil mencatat potensi transaksi awal mencapai US$202,95 ribu atau setara Rp3,33 miliar.

Hal ini menunjukkan bahwa gitar lokal mampu bersaing di kancah global.

Kualitas Gitar Indonesia Dikenal di Internasional

Kembali tampil di pameran ini, gitar buatan Indonesia menegaskan komitmen negara dalam meningkatkan nilai ekspor alat musik.

Dalam kegiatan tersebut, transaksi potensial yang tercatat mencerminkan daya saing gitar Indonesia di pasar internasional.

Fajarini Puntodewi menekankan pentingnya peran Kemendag dalam mendampingi produsen untuk melanjutkan interaksi dengan calon pembeli.

Dengan demikian, diharapkan bahwa inisiasi kontak dagang ini bisa menjadi jembatan menuju transaksi jangka panjang.

Prospek Gitar Indonesia di Pasar Jepang

Konsul Jenderal RI di Osaka, John Tjahjanto Boestami, mengungkapkan bahwa alat musik Indonesia, terutama gitar, memiliki potensi besar di pasar Jepang.

Harapannya, partisipasi di pameran ini dapat mendorong peningkatan nilai ekspor alat musik Indonesia, baik gitar listrik maupun klasik.

Dengan keberadaan Indonesia di pameran ini, diharapkan dapat menjembatani para produsen gitar lokal dengan berbagai pembeli dan distributor dari seluruh dunia.

Optimisme mengenai peluang ini cukup tinggi, mengingat pasar Jepang dikenal cukup menjanjikan.

Posisi Indonesia dalam Ekspor Alat Musik Global

Pada tahun 2024, Indonesia berhasil meraih posisi keempat sebagai pemasok alat musik ke seluruh dunia.

Nilai ekspor alat musik Indonesia saat itu mencapai US$613,96 juta dan mencakup pangsa pasar sebesar 7,66% di pasar global.

Di sisi lain, Tiongkok masih menjadi kompetitor utama yang mendominasi dengan nilai ekspor mencapai US$2,26 miliar dan pangsa pasar 28,17%.

Meskipun demikian, Indonesia tetap menunjukkan prestasi dengan menjadi pemasok keempat gitar akustik ke Jepang pada tahun yang sama.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *