urbanvibe.id – Gennaro Gattuso kini menemui tantangan berat setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Italia. Mantan gelandang yang dikenal berani ini diharapkan dapat mengembalikan kejayaan tim yang saat ini sedang terpuruk.
Italia baru saja mengalami dua kali kegagalan berturut-turut untuk lolos ke Piala Dunia, terutama setelah mundurnya pelatih sebelumnya Luciano Spalletti dan Claudio Ranieri. Kini, dengan dukungan staf teknis yang kukuh, Gattuso berambisi mengubah keadaan dan membangkitkan semangat sepak bola Italia.
Dalam Reruntuhan Timnas
Dengan latar belakang sebagai mantan pemain yang sukses, Gattuso diharapkan dapat memimpin perubahan di skuad Timnas Italia yang kehilangan arah dan identitas. Keputusan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk menunjuk Gattuso didasari keyakinan bahwa ia mampu mengembalikan semangat tim.
Pelatih dan mantan bintang Italia lainnya seperti Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, dan Gianluca Zambrotta akan mendampingi Gattuso dalam upaya ini. Mereka adalah figur ikonik yang diharapkan dapat menanamkan rasa bangga kepada para pemain yang mengenakan seragam biru Italia.
Timnas Italia yang Terpuruk
Walaupun Italia berhasil meraih gelar Euro 2020, kini mereka berhadapan dengan tantangan baru. Hanya Gianluigi Donnarumma yang tampil sebagai pemain kelas dunia, sementara Nicolo Barella dan Sandro Tonali diharapkan memberikan kontribusi lebih besar.
Italia jelas tertinggal dari negara-negara lain yang memiliki generasi muda berbakat, seperti Jude Bellingham dan Kylian Mbappe. Fungsi Gattuso tidak hanya sebagai pelatih, melainkan juga sebagai penggerak yang bisa membangkitkan potensi yang ada dalam tim.
Pertaruhan Karir Gattuso dan Langkah Awal Tiada Tara
Gattuso akan memulai tugasnya melawan Estonia pada 5 September mendatang, di mana hasil positif sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan diri skuad. Pertandingan ini bukan hanya sekadar kualifikasi, tetapi juga sebuah ujian besar untuk Gattuso.
Jika Gattuso berhasil membawa Italia ke Piala Dunia 2026, pencapaian tersebut mungkin tidak akan dianggap luar biasa. Sebaliknya, kegagalan untuk lolos ke Piala Dunia untuk ketiga kalinya berturut-turut dapat mencoreng namanya dalam sejarah sepak bola Italia.