Danantara Evaluasi Restrukturisasi Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh

Danantara Evaluasi Restrukturisasi Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh

urbanvibe.id – Kepala Badan Pelaksana Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi berbagai opsi untuk merestrukturisasi utang dari proyek kereta cepat Whoosh.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Rosan menekankan bahwa aksi korporasi yang akan diambil tidak hanya sekadar menunda masalah, tetapi akan menyelesaikannya secara tuntas.

Evaluasi Opsi Restrukturisasi Utang

Rosan Roeslani menjelaskan bahwa saat ini Danantara sedang dalam tahap evaluasi untuk menemukan solusi terbaik dalam merestrukturisasi utang dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh.

Meski tidak memberikan rincian langkah spesifik, Rosan memastikan bahwa langkah-langkah restrukturisasi akan diumumkan pada waktu yang tepat.

“Kalau kita melakukan suatu corporate action itu tuntas gitu ya. Bukan hanya sifatnya menunda masalah,” ujar Rosan setelah konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.

“Jadi, kita akan lakukan (aksi korporasi). Nanti pada saatnya kita akan umumkan langkah-langkah kita dalam merestrukturisasi (utang) dari KCIC atau Whoosh ini,” tambahnya.

Pernyataan COO Danantara tentang Restrukturisasi

Isu mengenai restrukturisasi utang ini pertama kali diungkapkan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, yang menyatakan bahwa mereka sedang menyiapkan berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah ini.

Dony mengungkapkan bahwa pengajuan restrukturisasi utang menjadi salah satu opsi untuk menghindari dampak negatif pada kinerja PT Kereta Api Indonesia ke depannya.

“Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan proyek besar yang mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar Rp6,98 triliun,” jelas Dony.

Langkah restrukturisasi ini diharapkan dapat menjaga kelangsungan dan kinerja proyek tanpa mengganggu operasi PT Kereta Api Indonesia.

Perhatian pada Dampak Ke Depan

Rosan Roeslani menegaskan pentingnya merestrukturisasi utang untuk memastikan proyek ini tetap berjalan dengan lancar dan tidak terhambat oleh masalah finansial.

BACA JUGA:  Kejaksaan Agung Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook oleh Kemendikbudristek

Ia mengisyaratkan bahwa opsi memperpanjang tenor utang bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam proses restrukturisasi ini.

Namun, ia tidak memperinci lebih jauh mengenai detail teknis dari rencana tersebut, menyatakan bahwa laporan lengkap akan disampaikan pada waktu yang tepat.

Dengan manajemen yang hati-hati, pihak Danantara berharap dapat menemukan solusi terbaik untuk masa depan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *