urbanvibe.id – Crystal Palace mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah keputusan UEFA yang mencoretnya dari Liga Europa. Ini terjadi akibat kepemilikan ganda yang menyebabkan konflik kepentingan pada tim.
Palace yang sebelumnya lolos ke Liga Europa kini harus menerima kenyataan pahit, terpaksa diturunkan ke Conference League meskipun mereka telah mengakhiri musim lalu dengan baik.
Duel Kepemilikan yang Memicu Kontroversi
Crystal Palace harus menerima kenyataan pahit setelah mereka dicoret dari Liga Europa untuk musim mendatang. UEFA menyatakan bahwa dua klub yang dimiliki oleh pemilik yang sama, dalam hal ini John Textor, tidak dapat bersaing dalam kompetisi yang sama.
Textor adalah pemegang saham mayoritas di Crystal Palace sekaligus memiliki klub Lyon, yang juga berlaga di Liga Europa. Akibat konflik kepentingan ini, Palace harus rela diturunkan ke Conference League meskipun mereka juga finis di luar sepuluh besar pada musim lalu.
Mencari Jalan Kembali ke Liga Europa
Kepala Klub Crystal Palace, Steve Parish, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan UEFA. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan, “Kami masih berupaya (tampil di Liga Europa). Ada proses banding, jadi kami pergi ke CAS yang mana itu pengadilan arbitrase dan Anda tahu bahwa kami sangat berharap dari sini.”
Pihak klub berpendapat bahwa keputusan tersebut tidak adil dan menyatakan bahwa Textor sudah tidak memiliki pengaruh atas tim tersebut. “Kami rasa ini bukan keputusan yang tepat dilihat dari sisi manapun. Kami pastikan John tidak punya pengaruh apapun ke klub. Kami punya bukti untuk itu,” tambah Parish.
Menghadapi Pamor Kompetisi Eropa
Palace tidak menerima hasil yang mengakibatkan mereka kehilangan kesempatan berkompetisi di level Eropa. Setelah keputusan UEFA, Nottingham Forest, yang finis ketujuh di Liga Premier Inggris, kini menggantikan posisi Palace.
Parish berharap CAS akan memberikan keputusan yang memuaskan dan mengembalikan hak Palace. “Semoga saja kami mendapat jawaban yang memuaskan dari CAS,” tutupnya dengan harapan.
