Bupati Pati Batalkan Kenaikan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Bupati Pati Batalkan Kenaikan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

urbanvibe.id – Bupati Pati, Sudewo, membuat keputusan besar dengan membatalkan rencana kenaikan tarif pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 250 persen. Keputusan ini diambil setelah adanya penolakan luas dari masyarakat yang viral di media sosial.

Dalam konferensi pers, Sudewo menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada aspirasi dan dinamika yang berkembang di masyarakat. Tarif PBB Pati untuk tahun ini akan tetap sama dengan tarif tahun sebelumnya.

Latar Belakang Pembatalan Kenaikan PBB

Pembatalan kenaikan tarif PBB Pati diumumkan oleh Sudewo di Pendopo Kabupaten Pati. Dia menyatakan, ‘Mencermati perkembangan situasi dan kondisi, juga mengakomodir aspirasi yang berkembang, saya memutuskan membatalkan kenaikan PBB-P2.’

Keputusan ini diambil setelah menerima masukan dari berbagai kalangan, termasuk warga dan tokoh masyarakat. Sudewo menjelaskan, terdapat rekomendasi untuk menurunkan tarif PBB yang semula berencana naik hingga 250 persen.

Ia menambahkan, ‘Terkait dengan kenaikan pajak yang sampai dengan 250 persen, sesuai arahan Bapak Menteri Dalam Negeri dan arahan Bapak Gubernur Jawa Tengah untuk diturunkan, dan itu juga sesuai dengan tuntutan warga Kabupaten Pati.’

Dinamika Masyarakat dan Respon Bupati

Masyarakat Bumi Mina Tani menunjukkan reaksi kuat terhadap rencana kenaikan pajak melalui demonstrasi yang ramai dibicarakan di media sosial. Respon ini menjadi salah satu faktor penting bagi Bupati Sudewo untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan warga.

Dalam kesempatan itu, Sudewo melayangkan ajakan kepada masyarakat untuk menjaga stabilitas dan kedamaian. Ia berkata, ‘Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada maksud melakukan perampasan.’

Bupati menegaskan bahwa pembatalan ini penting untuk menciptakan situasi aman dan kondusif, yang pada gilirannya akan mendukung komitmen pemerintah dalam pembangunan daerah.

Implikasi Keputusan dan Harapan di Masa Depan

Keputusan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif di Kabupaten Pati dan menghapus ketegangan yang sempat muncul di masyarakat. Sudewo berharap bahwa melalui pembatalan ini, masyarakat bisa merasa lebih nyaman dan terlibat aktif dalam pembangunan daerah.

BACA JUGA:  Cara Mudah Membuat Ayam Krispi di Rumah dengan Air Fryer

Ia menegaskan, ‘Keputusan ini untuk menciptakan situasi aman dan kondusif dan dalam rangka memperlancar pembangunan Kabupaten Pati.’ Pemerintah daerah menunjukkan bahwa mereka sangat memperhatikan suara masyarakat.

Pembatalan kenaikan PBB ini juga mengindikasikan bahwa aspirasi warga memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan publik oleh pemerintah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *