Asteroid 2024 YR4 Diprediksi Menabrak Bulan Tahun 2032, Apa Dampaknya?

Asteroid 2024 YR4 Diprediksi Menabrak Bulan Tahun 2032, Apa Dampaknya?

urbanvibe.id – Asteroid 2024 YR4 diprediksi akan menabrak Bulan pada tahun 2032, menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai efeknya bagi Bumi. Simulasi ilmiah menunjukkan peningkatan kemungkinan tabrakan ini dan dampak yang mungkin ditimbulkannya.

Awalnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa asteroid ini akan menghantam Bumi pada 22 Desember 2032. Namun, setelah analisis lebih lanjut, ancaman tersebut bergeser ke Bulan, menciptakan kekhawatiran baru di kalangan ilmuwan.

Peluang Tabrakan Asteroid 2024 YR4

Peluang Asteroid 2024 YR4 untuk menabrak Bulan terus meningkat, dengan angka terbaru mencapai 4,3% pada awal Juni 2025. Para ahli berpendapat bahwa data yang lebih akurat mengenai ancaman ini baru bisa diperoleh pada 2028, ketika asteroid tersebut mendekati Bumi.

Meskipun Bumi tidak berada dalam jalur tabrakan, dampak dari tabrakan dengan Bulan tetap dapat membawa konsekuensi serius. Diprediksi, tabrakan ini akan melibatkan sekitar 100 juta kilogram material yang akan terlempar dari permukaan Bulan.

Dampak Tabrakan dan Energi yang Dilepaskan

Sebuah studi terbaru yang diunggah pada 12 Juni 2025 ke server pracetak arXiv menunjukkan bahwa jika Asteroid 2024 YR4 menghantam sisi Bulan yang menghadap Bumi, dampaknya dapat setara dengan ledakan nuklir besar. Paul Wiegert, penulis utama studi dari Western University, menyatakan bahwa asteroid ini akan menjadi batu angkasa terbesar yang menabrak Bulan dalam 5.000 tahun terakhir.

“Dampaknya akan sebanding dengan ledakan nuklir besar dalam hal jumlah energi yang dilepaskan,” ujar Wiegert. Hal ini menunjukkan bahwa tabrakan ini dapat membawa konsekuensi yang lebih luas dari sekadar dampak langsung pada Bulan.

Potensi Ancaman terhadap Infrastruktur Ruang Angkasa

Meskipun Bumi mungkin terhindar dari hujan meteor, dampak dari puing-puing yang terlempar ke ruang angkasa dapat menjadi ancaman baru. Kemungkinan puing-puing dari tabrakan dapat meningkatkan risiko satelit terkena meteor sekitar 1.000 kali lipat, terutama dengan prediksi peningkatan jumlah wahana antariksa pada tahun 2032.

BACA JUGA:  Pertemuan Bilateral Prabowo dan Putin: Kesepakatan Strategis untuk Kerja Sama Indonesia-Rusia

Wiegert menyoroti bahwa asteroid ini akan bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, dengan potensi puing-puingnya bisa mencapai puluhan ribu meter per detik. “Ini mirip dengan peluru, ” jelasnya, menekankan betapa cepatnya pecahan batu tersebut dapat menyebabkan kerusakan di luar angkasa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *