urbanvibe.id – Dalam dunia yang serba cepat ini, sering kali kita mencari pengakuan dari orang lain untuk merasa validasi. Namun, bagaimana jika kita mulai menemukan kevalidan dalam diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain?
Mengapa Validasi Diri Sendiri Itu Penting?
Self-validation adalah proses di mana seseorang memberi makna dan penerimaan terhadap dirinya sendiri, tanpa bergantung pada pengakuan dari luar.
Ini penting karena membantu individu untuk merasa lebih percaya diri dan meminimalisasi rasa cemas. Dengan belajar untuk memvalidasi diri sendiri, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik tanpa terpengaruh oleh opini orang lain.
Misalnya, ketika kita punya keyakinan terhadap keputusan yang diambil, maka kita cenderung lebih tenang menghadapi kritik. Proses self-validation juga dapat membantu kita memahami emosi dengan lebih baik.
Dampak Validasi dari Orang Lain
Validasi dari orang lain sering kali dianggap sebagai konfirmasi dari hal yang kita lakukan atau rasakan. Namun, bergantung pada opini orang lain bisa berisiko, karena pandangan mereka mungkin tidak selalu objektif.
Dalam beberapa kasus, pencarian validasi dari orang lain dapat memicu perasaan tidak aman. Semakin banyak kita mencari pengakuan dari luar, semakin rapuh pula rasa kepercayaan diri yang kita miliki.
Ketika opini orang lain menjadi sangat penting, kita bisa kehilangan jati diri kita sendiri. Hal ini bisa terjadi, terutama jika kita berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi orang lain, bukan diri kita sendiri.
Mencari Keseimbangan Antara Keduanya
Memang tidak bisa kita nafikan bahwa validasi dari orang lain dapat memberikan dorongan semangat. Namun, penting untuk tidak menjadikannya sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan.
Mencari keseimbangan adalah kunci. Kita perlu mengakui perasaan orang lain sekaligus melatih diri untuk menghargai apa yang kita rasakan.
Dengan menggabungkan self-validation dan validasi dari orang lain, kita bisa menciptakan landasan yang kuat untuk kesehatan mental. Hal ini memungkinkan kita untuk tetap sehat secara emosional di tengah dinamika sosial yang ada.