urbanvibe.id – Seorang pendaki asal Malaysia, Nazli Bin Awang Mahat, mengalami kecelakaan saat menuruni jalur licin Gunung Rinjani pada Kamis (26/6/2025). Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, meninggal dunia akibat terjatuh di jurang yang sama.
Nazli dilaporkan tergelincir sejauh 200 meter saat turun menuju Danau Segara Anak dan mengalami luka serius yang memerlukan evakuasi cepat oleh tim gabungan.
Kronologi Kecelakaan di Gunung Rinjani
Ketika kecelakaan terjadi, Nazli sedang turun dengan rombongannya menuju Danau Segara Anak. Menurut Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Taufikurrahman, korban tergelincir di jalur yang licin dan mengalami luka di kepala serta kaki terkilir.
Taufik mengungkapkan, “Informasi kecelakaan diterima dari pemandu pendakian pada Jumat sore sekitar pukul 15.20 WITA,” yang menunjukkan pentingnya cepatnya komunikasi dalam situasi darurat di area pendakian.
Tim gabungan yang terlibat dalam evakuasi terdiri dari TNGR, SAR Lombok Timur, TNI, Polri, serta relawan, yang bekerja sama untuk membawa Nazli ke tempat aman.
Proses Evakuasi dan Penanganan Medis
Nazli ditandu menuju Shelter Pelawangan Sembalun dan tiba sekitar pukul 01.30 WITA. Ia kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pos 2 Sembalun dan tiba pada pukul 06.30 WITA sebelum akhirnya dibawa ke Puskesmas Sembalun untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani menekankan pentingnya kewaspadaan selama pendakian, mengatakan, “Kondisi cuaca di Rinjani cepat berubah, pendaki harus lebih hati-hati.” Peringatan ini menjadi pengingat bagi pendaki tentang dinamika cuaca yang dapat mempengaruhi keselamatan.
Evakuasi yang cepat dan terorganisir menunjukkan kesiapan dan sinergi antara berbagai elemen penyelamat dalam menangani insiden di lokasi yang sulit dijangkau.
Bahaya Jalur Pendakian Menuju Segara Anak
Jalur dari Pelawangan Sembalun menuju Segara Anak memang dikenal berbahaya, dengan jalan setapak yang curam dan berbatu. Hal ini membuat pendaki perlu extra hati-hati dalam memilih pijakan.
Sekali lagi, pendaki diingatkan untuk tidak berjalan terlalu cepat, karena di beberapa titik, jarak antarpijakan cukup jauh dan dalam. Kenyataan ini menekankan pentingnya strategi dan pengalaman dalam pendakian yang aman di medan yang berat.