Kodam IX/Udayana Tegaskan Sanksi Berat bagi Prajurit Terlibat Penganiayaan

Kodam IX/Udayana Tegaskan Sanksi Berat bagi Prajurit Terlibat Penganiayaan

urbanvibe.id – Kodam IX/Udayana menegaskan akan memecat prajurit yang terbukti terlibat dalam penganiayaan Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang berujung pada kematiannya. Tim investigasi saat ini tengah bekerja secara mendalam untuk menyelidiki kasus yang mencengangkan ini.

Wakapendam IX/Udayana, Letkol Infanteri Amir Syarifudin, menyampaikan bahwa 20 anggota TNI AD telah dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Penyelidikan ini berlangsung dengan transparansi dan menghormati asas praduga tak bersalah.

Investigasi yang Mendalam

Letkol Amir Syarifudin menjelaskan bahwa kematian Prada Lucky terjadi di asrama Teritorial Pembangunan 834, NTT. Dari 20 prajurit yang dimintai keterangan, empat di antaranya telah diamankan guna kepentingan investigasi.

Amir menegaskan bahwa keempat prajurit tersebut berasal dari kesatuan yang sama dengan Prada Lucky. Namun, peran mereka dalam insiden tersebut masih perlu penyelidikan lebih lanjut, “Kami lihat lagi nanti empat orang ini kapasitasnya, apakah dia dalam tahanan sifatnya untuk mengamankan atau memang dia bersalah,” jelas Amir.

Proses investigasi ini dilakukan oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Sudenpom) Kupang dan tim intelijen yang memastikan semua langkah diambil berdasarkan prinsip keadilan.

Transparansi dalam Penegakan Hukum

Amir memastikan bahwa setiap langkah investigasi akan dilakukan secara terbuka dan transparan. “Sanksi terberat bisa saja dipecat, tapi nanti kami lihat dari kadar kesalahannya dan itu semua ada di tangan hakim, supaya kita jangan salah tafsir,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya asas praduga tak bersalah bagi keempat prajurit yang sedang diselidiki, sebagai bentuk komitmen Kodam IX/Udayana dalam menjaga integritas proses hukum internal TNI.

Atensi dari Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, juga menjadi perhatian lebih, dengan Amir menambahkan, “Pangdam Udayana kecewa dan marah atas kejadian tersebut.”

BACA JUGA:  Club World Cup: Streaming dan Perkembangannya di Indonesia

Keputusan dan Harapan Masa Depan

Prada Lucky meninggal setelah beberapa hari dirawat intensif di RSUD Aeramo, NTT, menciptakan duka mendalam di kalangan rekan-rekannya. Kejadian ini menjadi sorotan serius dalam penegakan disiplin di militer.

Keluarga Prada Lucky meminta keadilan dengan harapan agar pelaku penganiayaan mendapatkan hukuman maksimum. Ayahnya bahkan menyatakan kemarahan dan berharap, “penyiksa anaknya dihukum mati.”

Situasi emosional ini melahirkan harapan untuk penyelesaian yang adil bagi seorang prajurit muda yang baru saja mengabdi, baik di kalangan prajurit maupun masyarakat sipil.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *