urbanvibe.id – Pola hidup sedentari kini semakin menjadi perhatian, terutama di kalangan generasi Z yang dikenal dengan gaya hidup digitalnya. Kehidupan sehari-hari mereka banyak dihabiskan dengan duduk berjam-jam di depan layar tanpa banyak bergerak.
Apa Itu Pola Hidup Sedentari?
Pola hidup sedentari mengacu pada kebiasaan kurang bergerak dan banyak menghabiskan waktu dalam posisi duduk. Aktivitas seperti menonton televisi, bermain video game, dan berselancar di internet berkontribusi signifikan terhadap meningkatnya waktu duduk ini.
Badan kesehatan dunia merekomendasikan agar orang dewasa melakukan minimal 150 menit aktivitas fisik moderat setiap minggu. Namun, pola hidup sedentari menjadi perhatian serius bagi kaum muda yang cenderung kurang aktif.
Dampak Negatif Pola Hidup Sedentari
Risiko kesehatan akibat pola hidup sedentari sangat beragam, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Selain itu, dampak terhadap kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan juga dapat terjadi secara signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki efek positif dalam meningkatkan suasana hati. Kurangnya gerakan berpotensi memperburuk kondisi kesehatan mental, yang merupakan hal penting untuk diperhatikan.
Cara Menghindari Pola Hidup Sedentari
Ada banyak strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi pola hidup sedentari yang semakin umum. Salah satunya adalah dengan mengatur waktu di depan layar, seperti membatasi penggunaan gadget dan berusaha untuk berdiri atau bergerak setiap satu jam.
Menciptakan rutinitas olahraga, meskipun sederhana, bisa membantu. Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berpartisipasi dalam olahraga kelompok yang menyenangkan dapat mengurangi waktu duduk dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
