urbanvibe.id – Polda Metro Jaya baru-baru ini menemukan tas ransel milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP (39), di rooftop Gedung Kemenlu. Penemuan ini semakin menambah kompleksitas kasus kematian ADP yang ditemukan tewas di kediamannya.
Di dalam tas tersebut terdapat dokumen rekam medis ADP, yang berasal dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta. Namun, pihak kepolisian menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai dokumen tersebut.
Penemuan Tas dan Dokumen Rekam Medis
Dokumen rekam medis yang ditemukan dalam tas ransel diplomat ADP itu tertanggal 9 Juni 2025. Kasubbid Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan, “Dokumen tersebut berasal dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta,” namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi dokumen tersebut.
Sebelum ditemukan tewas, ADP terekam kamera CCTV berada di rooftop Gedung Kemenlu selama 1 jam 26 menit. Dalam rekaman tersebut, ia terlihat membawa sebuah tas ransel dan kantong belanja, tetapi saat dia turun, kedua benda tersebut tidak menyertainya.
Kematian ADP dan Penyelidikan
ADP ditemukan tewas di indekosnya yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) dengan keadaan yang cukup memprihatinkan. Korban ditemukan tergeletak di atas kasur, kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
Polisi menemukan berbagai barang bukti di lokasi kejadian, termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, dan obat-obatan. Namun, hingga saat ini, hubungan antara obat-obatan yang ditemukan dan penyebab kematian ADP masih belum dapat dipastikan.
Proses Penyelidikan Berlanjut
Selama proses penyelidikan, polisi juga menemukan sidik jari ADP pada lakban yang melilit kepalanya. AKBP Reonald Simanjuntak menyatakan, “Kami masih menelusuri apakah lakban itu dipasangkan oleh ADP sendiri atau orang lain,”.
Hingga saat ini, ponsel ADP juga belum ditemukan, menambah lapisan misteri di balik kematian diplomat tersebut.