urbanvibe.id – Konflik berskala besar antara militer Thailand dan Kamboja terjadi di perbatasan kedua negara pada Kamis (24/7), memicu kemarahan dan kepanikan di kalangan warga sipil. Setidaknya sembilan orang dilaporkan tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka akibat pertempuran yang melibatkan senjata berat dan serangan udara.
Kedua pihak saling melempar tuduhan sebagai pemicu awal terjadinya konflik ini, sementara situasi di daerah yang terkena dampak semakin memperlihatkan ketegangan yang memprihatinkan. Masyarakat di sekitar perbatasan pun terpaksa mengungsi untuk menghindari baku tembak yang semakin mendekat.
Kronologi Pertempuran
Militer Thailand menyatakan bahwa pertempuran dimulai pada pukul 07.35 waktu setempat, saat pihak mereka mendapati suara pesawat tanpa awak milik Kamboja. Pihak Thailand pun mengklaim bahwa enam prajurit Kamboja yang bersenjata lengkap mendekati kawat berduri di depan pangkalan operasi mereka.
Thailand menjelaskan bahwa mereka telah memberikan peringatan agar Kamboja tidak memulai konflik. Namun, tembakan dari militer Kamboja justru memicu balasan dari sisi Thailand yang melibatkan enam pesawat tempur F-16 dan respons baku tembak.
Thailand melaporkan bahwa dua roket yang ditembakkan oleh Kamboja menghantam wilayah mereka dekat perbatasan, yang menimbulkan serangan udara sebagai bentuk balasan terhadap Kamboja.
Tuduhan antara Kedua Negara
Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja menuduh Thailand melakukan serangan udara untuk menguasai wilayah Kamboja dan menyebut tindakan tersebut sebagai ‘agresi militer yang brutal dan ilegal’. Juru bicara kementerian, Maly Socheata, mengingatkan bahwa tindakan Thailand melanggar hukum internasional dan mengancam stabilitas regional.
Kementerian Kamboja juga mengklaim bahwa dua bom jatuh di wilayah yang mereka kuasai selama bentrokan, menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara telah meningkat secara signifikan. Hal ini terjadi setelah Thailand menarik duta besarnya dari Kamboja menyusul insiden ledakan ranjau darat yang melukai seorang tentara Thailand.
Reaksi Masyarakat di Wilayah Terdampak
Sutian Phiwchan, seorang warga di Distrik Ban Dan yang berdekatan dengan perbatasan, melaporkan bahwa banyak penduduk mulai mengungsi karena ketegangan yang meningkat. Dia membawa keluarganya ke tempat perlindungan dan mengungkapkan bahwa pertempuran kali ini jauh lebih serius dibandingkan dengan kejadian sebelumnya.
“Situasinya benar-benar serius. Kami sedang mengungsi,” ujarnya dengan nada cemas, menggambarkan bagaimana tembakan yang terus-menerus mengganggu ketenangan warga di sekitar perbatasan.
Warga lainnya juga merasakan dampak dari pertempuran ini, di mana anak-anak dan keluarga mereka berada dalam ketidakpastian dan ketakutan akibat escalasi konflik yang berlangsung di dekat tempat tinggal mereka.