urbanvibe.id – Kampanye anti-stunting di Indonesia mulai menunjukkan hasil yang positif dengan pelaksanaan program makan gratis di sekolah. Program ini diharapkan bisa memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan anak-anak di tanah air.
Stunting merupakan masalah serius yang banyak dihadapi oleh anak-anak di Indonesia, dan program makan gratis di sekolah dianggap sebagai strategi yang efektif untuk mengurangi angka stunting.
Mengapa Stunting Menjadi Masalah?
Stunting adalah masalah gizi yang terjadi ketika anak mengalami kekurangan nutrisi dalam waktu lama, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan terbaru dari UNICEF, angka stunting di Indonesia mencapai 27,67% pada tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa hampir satu dari empat anak mengalami masalah pertumbuhan yang serius akibat kekurangan gizi.
Peran Program Makan Gratis Sekolah
Program makan gratis di sekolah menjadi salah satu solusi untuk menangani masalah stunting. Dengan menyediakan makanan bergizi secara gratis, diharapkan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Program ini tidak hanya membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu, tetapi juga meningkatkan partisipasi mereka dalam pendidikan. Masyarakat mulai melihat hal ini sebagai langkah positif untuk mengatasi stunting di tingkat akar rumput.
Dampak Serta Tantangan Pasca Program
Setelah pelaksanaan program, banyak data menunjukkan peningkatan kesehatan anak-anak di sekolah-sekolah yang berpartisipasi. Misalnya, beberapa sekolah melaporkan peningkatan berat badan dan tinggi badan anak-anak dalam periode tertentu.
Namun, tantangan tetap ada. Ketersediaan dan keberlanjutan pasokan makanan bergizi masih menjadi masalah, terutama di daerah terpencil. Hal ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan adanya dukungan yang terus-menerus.
